Tembok Pertama Juara Bertahan
Garuda Vs Aspac Jakarta Big Match Hari Pembuka
JUARA bertahan M88 Aspac Jakarta berkesempatan merebut hat-trick gelar IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia. Mereka juara dalam dua musim sebelumnya dan sekarang mencapai championship series.
Perjalanan mereka di playoff
akan dimulai dengan melawan Garuda Kukar Bandung malam ini di Hall
Basket Senayan, Jakarta. Mereka memang lebih diunggulkan karena punya
tradisi lebih hebat dan selalu menang dalam laga pertama playoff.
Aspac
juga punya skuad yang lebih merata ketimbang Garuda. Meski begitu,
Garuda tetaplah tim yang tidak mudah dikalahkan Xaverius Prawiro dkk.
Sedikit saja lengah, mereka bisa kalah.
Itulah yang diwaspadai bintang Aspac Ebrahim Enguio ''Biboy'' Lopez. Karakter Garuda yang memiliki gaya defense ngotot di tiap game
membuat timnya harus bekerja ekstrakeras untuk bisa merebut kemenangan.
Apalagi, Garuda mengalami grafik permainan yang meningkat.
''Mereka
tim yang sulit dikalahkan. Apabila ingin menang, tidak hanya fisik,
mental kami juga harus lebih kuat daripada mereka. Satu hal yang pasti,
jika ingin menang, kami harus memenangi rebound. Jadi, saya akan bantu big man kami untuk memenangi rebound,'' ujar Biboy kemarin (2/5).
Lebih spesifik lagi, asisten pelatih Aspac Antonius Joko Endratmo mengatakan bahwa offensive rebound dari tim asal Bandung tersebut yang harus ditekan. Itu dilakukan untuk menghindari timnya dari situasi second chance poin. Terlebih, dari statistik musim reguler, Garuda menduduki peringkat ketiga terbaik untuk urusan offensive rebound (405).
''Selain itu, kontribusi pemain bench mereka meningkat. Jadi, tidak boleh ada defense longgar. Siapa pun pemainnya, kami harus memperlakukannya sama,'' ujar coach Joko.
Di sisi lain, pelatih Garuda Tjetjep Firmansyah menyadari timnya berstatus underdog.
Meski begitu, dia berharap nama besar dan status Aspac sebagai juara
bertahan dua kali beruntun tidak membuat anak asuhnya silau dan ciut
nyali. Bagi dia, mental tetap memainkan peranan penting dalam laga-laga championship series.
''Saya
sudah bilang ke anak-anak bahwa tidak ada sesuatu yang tidak bisa
selama kita berusaha. Sebab, dalam pertandingan seperti ini, menang
kalah itu ada di bagaimana cara berpikir. Jadi, tetap mental itu yang
penting,'' ujar coach Tjetjep.
Mantan pelatih timnas
basket SEA Games Myanmar 2013 itu tidak memungkiri dibutuhkan usaha yang
lebih untuk membawa pulang kemenangan. Sebab, Aspac dijejali shooter-shooter yang telah matang.
''Tapi,
apakah dengan itu kami menyerah? Tentu tidak bukan? Mental eksekusi
anak-anak harus kuat. Sebab, sebagus apa pun strateginya, kalau mental
tidak ada di sana, juga percuma,'' ungkapnya.
Tetapi, dia tetap
mengingatkan anak asuhnya tampil disiplin dan mampu mengimbangi
permainan cepat Aspac, terutama menghindari kecolongan poin dari
situasi-situasi fast break.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar